
Jakarta, 21 Mei 2025 – Dalam upaya menjaga kelestarian alam sekaligus mendukung perekonomian masyarakat lokal, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memperkuat komitmennya melalui program BNI GoGreen. Salah satu fokus utama program ini adalah konservasi hutan Mangrove di Banyuwangi, Jawa Timur, yang tak hanya menjaga keanekaragaman hayati tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi warga sekitar serta meningkatkan sektor pariwisata.
Momentum Hari Keanekaragaman Hayati Internasional yang diperingati setiap 22 Mei dimanfaatkan BNI untuk menunjukkan langkah nyata dalam pelestarian lingkungan. Selain menjaga hutan Mangrove, BNI juga turut serta dalam konservasi hutan yang menjadi habitat penting bagi satwa langka, seperti Orangutan di Kalimantan. Hal ini menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam menjaga lahan kritis dan keanekaragaman hayati.
Okki Rushartomo, Corporate Secretary BNI, menjelaskan bahwa tema peringatan Hari Keanekaragaman Hayati tahun ini, yaitu “Harmony with Nature and Sustainable Development”, sangat sejalan dengan semangat BNI untuk menciptakan keseimbangan antara manusia dan alam.
“Sebagai pelopor keuangan berkelanjutan, BNI percaya bahwa keberlanjutan bisnis harus berjalan selaras dengan pelestarian alam, langkah ini kami wujudkan melalui Tanggung Jawab Sosial Lingkungan lewat BNI Berbagi,” ujar Okki dalam siaran pers resmi.
BNI Berbagi mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam berbagai inisiatifnya, termasuk proyek konservasi di Teluk Pangpang, Banyuwangi. Bersama dengan A+ CSR Indonesia, BNI menanam pohon Mangrove di 50 hektar dari total 600 hektar lahan kritis. Program ini tidak hanya memperbaiki ekosistem tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat, dengan peningkatan pendapatan dari hasil laut seperti ikan, udang, dan kepiting.
Selain konservasi alam, BNI juga menyediakan fasilitas pendukung di sekitar hutan Mangrove, seperti air bersih, musholla, listrik, dan toilet. Fasilitas ini memudahkan kehidupan nelayan sekaligus menjadikan Teluk Pangpang di Dusun Tegal Pare, Desa Wringin Putih, Banyuwangi, sebagai destinasi wisata yang semakin ramai dikunjungi.
Perhatian BNI tidak berhenti pada Mangrove. Melalui program BNI Berbagi, BNI juga aktif dalam konservasi satwa langka Indonesia, termasuk Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus). Menurut Okki, sejak 2018, BNI telah bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur dan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) untuk merehabilitasi dan melindungi habitat orangutan di lahan kritis.
Tahun ini, BNI berhasil merehabilitasi empat individu Orangutan serta menanam pohon di area seluas 8 hektar. Sebelumnya, program ini juga telah melibatkan rehabilitasi dua Orangutan dan penanaman pohon di 4 hektar lahan.
Hari Keanekaragaman Hayati Internasional 2025 menjadi momentum penting bagi BNI untuk memperkuat upaya konservasi dan mitigasi perubahan iklim. Melalui BNI Berbagi, perusahaan berkomitmen mendukung pemerintah dalam pelestarian alam dan keanekaragaman hayati sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. (Redaksi)